Kamis, 04 Juni 2020

Konsep Perubahan Sosial

A.   PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL/ DEFINITION OF SOCIAL CHANGE

Pengertian perubahan sosial menurut para ahli:

1.        John Lewis Gillin dan John Philips Gillin

     Suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, serta karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

2.       Samuel Koenig

     Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia karena sebab intern dan ekstern.

3.       Kingsley Davis

     Perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat

4.        Mac Iver

     Perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan  terhadap keseimbangan sosial tersebut

5.        William F. Ogburn

      Perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik material maupun non material.

6.        Selo Soemardjan

      Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, pola-pola perilaku diantara kelompok – kelompok dalam masyarakat.

 

B.   Teori-Teori Modern Perubahan Sosial/ Modern Theories on Social Change

 

1.     Teori Modernisasi

Teori modernisasi menyatakan bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti cara yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses modernisasi sehingga negara terbelakang menjadi negara berkembang.

2.    Teori Ketergantungan

Teori ini menyatakan bahwa ada ketergantungan secara ekonomi pada negara-negara dunia ketiga terhadap negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga butuh pinjaman dan investasi dari negara-negara industri.

3.    Teori Sistem Dunia; Immanuel Wallerstein

Teori ini menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti (Eropa Barat), negara semi-periferi (Eropa Selatan), dan negara periferi (Negara Asia dan Afrika)

    

C.   Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat/ Supporting and inhibiting Factors in Social Change

1.        Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Perubahan sosial terjadi karena memiliki faktor pendorong. Faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dibedakan menjadi faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datangnya dari luar masyarakat (eksternal)

Faktor Internal

a.    Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk

b.    Penemuan-penemuan baru baik invention maupun discovery.

Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru yang dihasilkan dengan mengombinasi/ menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan. Discovery adalah penemuan unsur kebudayan baru , baik berupa alat ataupun gagasan.

v  Penemuan-penemuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lainnya.

v  penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya.

v  Penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan.

c.    Pertentangan (konflik) masyarakat

d.    Terjadinya pemberontakan atau revolusi

 

Faktor Eksternal

a.    Lingkungan Fisik

Terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, meletusnya gunung berapi, angin topan dan sejenisnya mengakibatkan masyarakat harus pindah ke tempat tinggal yang baru.

b.    Perang

Perang dengan negara lain dapat memberikan pengaruh perubahan pula, biasanya negara yang menang dalam perang akan memaksakan kebijakan terhadap negara yang kalah.

c.    Pengaruh Kebudayaan masyarakat lain

Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.

 

2.        Faktor Penghambat Perubahan Sosial

a.    Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat tersebut.

b.    Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat yang disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup.

c.    Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.

d.    Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest). Orang selalu mengidentifikasi diri usaha dan jasa-jasanya.

e.    Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

f.     Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup, terutama yang datang dari Barat.

g.    Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

h.    Kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang sulit diubah.


0 komentar:

Posting Komentar