Untuk mendapatkan informasi berbagai pelatihan daring berbasis teknologi secara gratis, bapak/ibu guru dapat mengakses informasinya melalui https://gurupembelajar.igi.or.id
SAGUSABLOG (SATU GURU SATU BLOG)
SAGUSABLOG merupakan singkatan dari satu guru satu blog. Pelatihan ini bertujuan untuk pengembangkan pemanfaatan blog sebagai sumber belajar siswa.
Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi
Sosiologi merurpakan ilmu yang mengkaji tentang masyarakat. Tokoh yang memperkenalkan ilmu sosiologi atau yang dikenal dengan bapak sosiologi dunia yakni auguste comte
NILAI DAN NORMA SOSIAL
Nilai dan norma sosial selalu ada dalam setiap masyarakat. Apa yang dianggap baik dan buruk dalam masyarakat menjadi patokan individu untuk berperilaku dalam kehidupan.
Kamis, 04 Juni 2020
Pelatihan SAGUSABLOG
Untuk mendapatkan informasi berbagai pelatihan daring berbasis teknologi secara gratis, bapak/ibu guru dapat mengakses informasinya melalui https://gurupembelajar.igi.or.id
Konsep Perubahan Sosial
A. PENGERTIAN
PERUBAHAN SOSIAL/ DEFINITION OF SOCIAL CHANGE
Pengertian
perubahan sosial menurut para ahli:
1. John Lewis Gillin dan John
Philips Gillin
Suatu variasi dari cara-cara hidup yang
diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi, serta karena adanya difusi dan penemuan
baru dalam masyarakat.
2. Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi
yang terjadi dalam pola kehidupan manusia karena sebab intern dan ekstern.
3. Kingsley Davis
Perubahan yang terjadi dalam struktur
masyarakat
4. Mac Iver
Perubahan dalam hubungan sosial atau
perubahan terhadap keseimbangan sosial
tersebut
5. William F. Ogburn
Perubahan sosial mencakup unsur-unsur
kebudayaan, baik material maupun non material.
6. Selo Soemardjan
Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, pola-pola perilaku diantara kelompok – kelompok dalam masyarakat.
B. Teori-Teori
Modern Perubahan Sosial/ Modern Theories on Social Change
1.
Teori Modernisasi
Teori modernisasi menyatakan
bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti cara yang sama dengan
negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses modernisasi
sehingga negara terbelakang menjadi negara berkembang.
2. Teori Ketergantungan
Teori ini menyatakan bahwa ada
ketergantungan secara ekonomi pada negara-negara dunia ketiga terhadap
negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga butuh pinjaman dan investasi
dari negara-negara industri.
3.
Teori
Sistem Dunia; Immanuel Wallerstein
Teori ini menyatakan bahwa
perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti
(Eropa Barat), negara semi-periferi (Eropa Selatan), dan negara periferi
(Negara Asia dan Afrika)
C.
Faktor-Faktor Pendorong dan
Penghambat/ Supporting and inhibiting Factors in Social Change
1. Faktor
Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan
sosial terjadi karena memiliki faktor pendorong. Faktor pendorong terjadinya
perubahan sosial dibedakan menjadi faktor pendorong yang datangnya dari dalam
masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datangnya dari luar
masyarakat (eksternal)
Faktor Internal
a. Bertambahnya atau berkurangnya
jumlah penduduk
b. Penemuan-penemuan baru baik invention maupun discovery.
Invention adalah proses menghasilkan
suatu unsur kebudayaan baru yang dihasilkan dengan mengombinasi/ menyusun
kembali unsur-unsur kebudayaan. Discovery
adalah penemuan unsur kebudayan baru , baik berupa alat ataupun gagasan.
v Penemuan-penemuan baru akan
menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lainnya.
v penemuan baru mengakibatkan
perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga
kemasyarakatan lainnya.
v Penemuan baru dapat
mengakibatkan satu jenis perubahan.
c. Pertentangan (konflik)
masyarakat
d. Terjadinya pemberontakan atau
revolusi
Faktor Eksternal
a. Lingkungan Fisik
Terjadinya bencana alam seperti gempa
bumi, meletusnya gunung berapi, angin topan dan sejenisnya mengakibatkan
masyarakat harus pindah ke tempat tinggal yang baru.
b. Perang
Perang dengan negara lain dapat
memberikan pengaruh perubahan pula, biasanya negara yang menang dalam perang
akan memaksakan kebijakan terhadap negara yang kalah.
c. Pengaruh Kebudayaan masyarakat
lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik
antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal
balik.
2. Faktor
Penghambat Perubahan Sosial
a. Kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang
dapat memperkaya kebudayaan masyarakat tersebut.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
yang terlambat yang disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup.
c. Sikap masyarakat yang masih
mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.
d. Adanya kepentingan yang sudah
tertanam kuat (vested interest).
Orang selalu mengidentifikasi diri usaha dan jasa-jasanya.
e. Rasa takut akan terjadinya
kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
f. Prasangka terhadap hal-hal
baru atau asing atau sikap yang tertutup, terutama yang datang dari Barat.
g. Hambatan-hambatan yang
bersifat ideologis.
h. Kebiasaan tertentu dalam
masyarakat yang sulit diubah.
Nilai dan Norma Sosial
Teori Solidaritas (The Division of Labour in Society)
- Cara (Usage) merupakan proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan pola tertentu yang disebut cara (usage). Cara (usage) adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Sanksi yang diberikan hanya berupa celaan. Norma ini mempunyai kekuatan yang lemah dibanding norma lain. Misalnya, bersendawa dengan keras di kelas, cara berpakaian yang tidak sesuai dengan tempatnya, dan lain-lain.
- Kebiasaan (Folkways) merupakan sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai perbuatan itu. Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa teguran, sindiran, dan dipergunjingkan. Sebagai contoh: berpamitan kepada orang tua ketika keluar rumah, memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang dikenal, dan lain-lain.
- Tata kelakuan (Mores) merupakan sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap folkways (norma kebiasaan) akan dianggap aneh tetapi pelanggaran terhadap mores akan dikucilkan atau dikutuk oleh sebagian besar masyarakat. sebagai contoh: mempekerjakan anak dibawah umur, suka melakukan perampasan/pemalakan, suka bertindak kekerasan, dan lain-lain.
- Adat istiadat (Customs) merupakan tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat dapat mengikat menjadi adat istiadat (customs). Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran terhadap adat istiadat ini akan menerima sanksi yang keras dari anggota lainnya. Misalnya larangan masyarakat Bali untuk mencuri bila ketahuan tangannya kan dipotong, larangan perkawinan antar kerabat, makan daging manusia, dan lain-lain.
Sejarah Perkembangan Sosiologi
Sosiologi tumbuh dari gejolak sosial sejak terjadinya revolusi industri dan revolusi Perancis. Revolusi ini menyebabkan terjadinya urbanisasi, pengekploitasian pekerja anak-anak, demokratisasi dan lain sebaginya. Tradisi lama tidak mampu untuk menjawab lagi perubahan ini.
Sosiologi sebagai Ilmu tentang Masyarakat. Sejumlah ilmuwan berusaha menjelaskan adanya hubungan antarmanusia dan perilaku sosial budaya melalui kehidupan bermasyarakat dan yang sekarang di kenal sebagai ilmu sosiologi. Hal tersebut didorong oleh beberapa faktor antaralain karena semakin meningkatnya perhatian terhadap masyarakat dan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, khususnya masyarakat Eropa.
Sosiologi lahir pada abad ke-19 yaitu pada saat transisi menuju lahirnya masyarakat baru yang di tandai oleh beberapa peristiwa atau perubahan besar pada masa tersebut. Atas dinamika kelompok sosial yang terjadi di Negara Prancis, Auguste Comte sebagai cedekiawan yang lahir pada tahun 1798 merasa kekhawatiran yang mendalam atas keadaan negaranya, puncak kekhawatirannya saat terjadi Revolusi Prancis. Yang banyak menimbulkan atau menciptakan dampak negatif perubahan sosial, salah satunya terjadinya konflik antarkelas dalam masyarakat yang seolah memberikan arah pada sikap anarkisme di dalam kehidupan masyarakat.
Konflik ini dilatar belakangi oleh ketidaktahuan masyarakatnya dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti yang dapat digunakan untuk mengatur stabilitas masyarakat. Atas dasar ini, Comte pada abad 19 melakukan instrumen penelitian sosial tentang masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri, dengan penelitian sosial yang didasarkan pada metode ilmiah inilah sosiologi lahir sebagai ilmu pengetahuan pada abad 19, dengan pendiri sekaligus pencipta namanya adalah Auguste Comte, sebagimana hal ini tertuang dalam buku berjudul Cours de Philosophie Positive.













