SAGUSABLOG (SATU GURU SATU BLOG)

SAGUSABLOG merupakan singkatan dari satu guru satu blog. Pelatihan ini bertujuan untuk pengembangkan pemanfaatan blog sebagai sumber belajar siswa.

Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi

Sosiologi merurpakan ilmu yang mengkaji tentang masyarakat. Tokoh yang memperkenalkan ilmu sosiologi atau yang dikenal dengan bapak sosiologi dunia yakni auguste comte

NILAI DAN NORMA SOSIAL

Nilai dan norma sosial selalu ada dalam setiap masyarakat. Apa yang dianggap baik dan buruk dalam masyarakat menjadi patokan individu untuk berperilaku dalam kehidupan.

Kamis, 04 Juni 2020

Pelatihan SAGUSABLOG



Guru belajar blog

Dunia saat ini dikejutkan dengan mewabahnya virus yang bernama Corona atau dikenal dengan istilah Covid-19. Ratusan ribu mansuia terpapar virus ini di seluruh dunia dan ribuan orang telah meninggal. Penyebaran virus yang sangat cepat menyebabkan virus ini sulit untuk dihentikan. Badan kesehatan dunia pun memutuskan physical distancing (pembatasan pertemuan fisik) antar manusia sebagai salah satu alternative mencegah menyebarnya virus ini. 

Covid-19 telah berdampak pada semua sektor kehidupan baik kesehatan, ekonomi, sosial, maupun pendidikan. Physical distancing harus dilakukan guna menekan laju penyebaran virus ini. Terjadinya perubahan pola interaksi sosial masyarakat ini tidak kemudian dapat diterima langsung oleh masyarakat terutama dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang biasanya dilakukan secara tatap muka langsung di sekolah, seketika berubah ketika harus dilakukan secara daring. Baik siswa maupun guru dipaksa harus menyesuaikan dengan keadaan ini. Banyak kendala yang dihadapi oleh guru diantaranya penguasaan teknologi masih rendah, keterbatasan sarana dan prasarana, jaringan internet, dan biaya kuota yang kemudian menjadi bertambah. Menjawab permasalahan guru terkait kurangnya penguasaan teknologi banyak kemudian bermunculan pelatihan-pelatihan online atau e-leraning yang dilakukan oleh beberapa lembaga salah satunya yakni "Satu Guru Satu Blog (SAGUSABLOG)". Adanya pelatihan ini sangat membantu para guru untuk melakukan invoasi dalam pembelajaran daring. Pelatihan-pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan guru untuk menyajikan pembelajaran yang lebih kreatif dan menarik untuk siswa selama belajar di rumah.

Untuk mendapatkan informasi berbagai pelatihan daring berbasis teknologi secara gratis, bapak/ibu guru dapat mengakses informasinya melalui  https://gurupembelajar.igi.or.id 

Soal Online Materi Ragam gejala Sosial

Silahkan Kerjakan Soal berikut ini !

RPP




Silabus Sosiologi Kelas X



Konsep Perubahan Sosial

A.   PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL/ DEFINITION OF SOCIAL CHANGE

Pengertian perubahan sosial menurut para ahli:

1.        John Lewis Gillin dan John Philips Gillin

     Suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, serta karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

2.       Samuel Koenig

     Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia karena sebab intern dan ekstern.

3.       Kingsley Davis

     Perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat

4.        Mac Iver

     Perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan  terhadap keseimbangan sosial tersebut

5.        William F. Ogburn

      Perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik material maupun non material.

6.        Selo Soemardjan

      Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, pola-pola perilaku diantara kelompok – kelompok dalam masyarakat.

 

B.   Teori-Teori Modern Perubahan Sosial/ Modern Theories on Social Change

 

1.     Teori Modernisasi

Teori modernisasi menyatakan bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti cara yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses modernisasi sehingga negara terbelakang menjadi negara berkembang.

2.    Teori Ketergantungan

Teori ini menyatakan bahwa ada ketergantungan secara ekonomi pada negara-negara dunia ketiga terhadap negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga butuh pinjaman dan investasi dari negara-negara industri.

3.    Teori Sistem Dunia; Immanuel Wallerstein

Teori ini menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti (Eropa Barat), negara semi-periferi (Eropa Selatan), dan negara periferi (Negara Asia dan Afrika)

    

C.   Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat/ Supporting and inhibiting Factors in Social Change

1.        Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Perubahan sosial terjadi karena memiliki faktor pendorong. Faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dibedakan menjadi faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datangnya dari luar masyarakat (eksternal)

Faktor Internal

a.    Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk

b.    Penemuan-penemuan baru baik invention maupun discovery.

Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru yang dihasilkan dengan mengombinasi/ menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan. Discovery adalah penemuan unsur kebudayan baru , baik berupa alat ataupun gagasan.

v  Penemuan-penemuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lainnya.

v  penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya.

v  Penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan.

c.    Pertentangan (konflik) masyarakat

d.    Terjadinya pemberontakan atau revolusi

 

Faktor Eksternal

a.    Lingkungan Fisik

Terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, meletusnya gunung berapi, angin topan dan sejenisnya mengakibatkan masyarakat harus pindah ke tempat tinggal yang baru.

b.    Perang

Perang dengan negara lain dapat memberikan pengaruh perubahan pula, biasanya negara yang menang dalam perang akan memaksakan kebijakan terhadap negara yang kalah.

c.    Pengaruh Kebudayaan masyarakat lain

Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.

 

2.        Faktor Penghambat Perubahan Sosial

a.    Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat tersebut.

b.    Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat yang disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup.

c.    Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.

d.    Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest). Orang selalu mengidentifikasi diri usaha dan jasa-jasanya.

e.    Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

f.     Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup, terutama yang datang dari Barat.

g.    Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

h.    Kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang sulit diubah.


Nilai dan Norma Sosial


belajar sosiologi

Fungsi Nilai (Perubahan Nilai dalam Masyarakat Menurut Emile Durkheim)
Teori Solidaritas (The Division of Labour in Society)
Dalam buku ini menerangkan bahwa masyarakat modern tidak diikat oleh kesamaan antara orang-orang yang melakukan pekerjaaan yang sama, akan tetapi pembagian kerjalah yang mengikat masyarakat dengan memaksa mereka agar tergantung satu sama lain. Solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu dan / atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
1)      Solidaritas mekanis
Solidaritas mekanis dibentuk oleh hokum represif karena anggota masyarakat jenis ini memiliki kesamaan satu sama lain, dan karena mereka cenderung sangat percaya pada moralitas bersama, apapun pelanggaran terhadap system nilai bersama tidak akan dinilai main-main oleh setiap individu. Pelanggar akan dihukum atas pelanggaranya terhadap system moral kolektif. Meskipun pelanggaran terhadap system moral hanya pelanggaran kecil namun mungkin saja akan dihukum dengan hukuman yang berat.
2)      Solidaritas organic
Masyarakat solidaritas organic dibentuk oleh hukum restitutif. Dimana seseorang yang melanggar harus melakukan restitusi untuk kejahatan mereka, pelanggaran dilihat sebagai serangan terhadap individu tertentu atau sekmen tertentu dari masyarakat bukannya terhadap sistem moral itu sendiri. Dalam hal ini, kurangnya moral kebanyakan orang tidak melakukan reaksi xecara emosional terhadap pelanggaran hukum. Durkheim berpendapat masyarakat modern bentuk solidaritas moralnya mengalami perubahan bukannya hilang.

Dalam masyarakat ini, perkembangan kemandirian yang diakibatkan oleh perkembangan pembagian kerja menimbulkan kesadaran-kesadaran individual yang lebih mandiri, akan tetapi sekaligus menjadi semakin tergantung satu sama lain, karena masing-masing individu hanya merupakan satu bagian saja dari suatu pembagian pekerjaan sosial. Untuk mengetahui pemikiran Emile Durkheim silahkan anda dapat membaca biografi Emile Durkheim.

2. Tahapan Norma
Proses Pembentukan Norma
Dalam kehidupannya, manusia sebaga i mahluk sosia l memiliki ketergantungan dengan manusia lainnya. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok, baik kelompok komunal maupun kelompok materiil. Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/kelompok menyebabkan benturan kepentingan. Untuk menghindari hal ini maka kelompok masyarakat membuat norma sebagai pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan kepentingan dalam bermasyarakat.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berperilaku tertentu, pihak lain menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif. Norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Oleh karena itu, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok. Contohnya, kedisiplinan dalam kelompok Paskibra di sekolah, kerja sama dalam klub sepakbola. Apabila salah seorang pemain sepakbola tidak mengerti aturan kerja sama, ia dikenakan sanksi dengan dikeluar kan dari klubnya. Dengan kata lain, norma kelompok ialah ukuran suatu kelompok yang menentukan apa yang harus dilakukan, apa yang harus dimiliki, dipercayai, dan dikehendaki oleh seseorang sebagai anggota kelompok tersebut.

Bentuk Sanksi Norma
Tingkatan Norma Sosial dalam Masyarakat
Tingkatan norma sosial yang ada di masyarakat dibagi menjadi 4 yaitu:

  1.  Cara (Usage) merupakan proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan pola tertentu yang disebut cara (usage). Cara (usage) adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Sanksi yang diberikan hanya berupa celaan. Norma ini mempunyai kekuatan yang lemah dibanding norma lain. Misalnya, bersendawa dengan keras di kelas, cara berpakaian yang tidak sesuai dengan tempatnya, dan lain-lain.
  2. Kebiasaan (Folkways) merupakan sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai perbuatan itu. Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa teguran, sindiran, dan dipergunjingkan. Sebagai contoh: berpamitan kepada orang tua ketika keluar rumah, memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang dikenal, dan lain-lain.
  3. Tata kelakuan (Mores) merupakan sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap folkways (norma kebiasaan) akan dianggap aneh tetapi pelanggaran terhadap mores akan dikucilkan atau dikutuk oleh sebagian besar masyarakat. sebagai contoh: mempekerjakan anak dibawah umur, suka melakukan perampasan/pemalakan, suka bertindak kekerasan, dan lain-lain.
  4. Adat istiadat (Customs) merupakan tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat dapat mengikat menjadi adat istiadat (customs). Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran terhadap adat istiadat ini akan menerima sanksi yang keras dari anggota lainnya. Misalnya larangan masyarakat Bali untuk mencuri bila ketahuan tangannya kan dipotong, larangan perkawinan antar kerabat, makan daging manusia, dan lain-lain.

Sejarah Perkembangan Sosiologi

belajar sosiologi

Sosiologi tumbuh dari gejolak sosial sejak terjadinya revolusi industri dan revolusi Perancis. Revolusi ini menyebabkan terjadinya urbanisasi, pengekploitasian pekerja anak-anak, demokratisasi dan lain sebaginya. Tradisi lama tidak mampu untuk menjawab lagi perubahan ini.

Sosiologi sebagai Ilmu tentang Masyarakat. Sejumlah ilmuwan berusaha menjelaskan adanya hubungan antarmanusia dan perilaku sosial budaya melalui kehidupan bermasyarakat dan yang sekarang di kenal sebagai ilmu sosiologi. Hal tersebut didorong oleh beberapa faktor antaralain karena semakin meningkatnya perhatian terhadap masyarakat dan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, khususnya masyarakat Eropa.

Sosiologi lahir pada abad ke-19 yaitu pada saat transisi menuju lahirnya masyarakat baru yang di tandai oleh beberapa peristiwa atau perubahan besar pada masa tersebut. Atas dinamika kelompok sosial yang terjadi di Negara Prancis, Auguste Comte sebagai cedekiawan yang lahir pada tahun 1798 merasa kekhawatiran yang mendalam atas keadaan negaranya, puncak kekhawatirannya saat terjadi Revolusi Prancis.  Yang banyak menimbulkan atau menciptakan dampak negatif perubahan sosial, salah satunya terjadinya konflik antarkelas dalam masyarakat yang seolah memberikan arah pada sikap anarkisme di dalam kehidupan masyarakat.

Konflik ini dilatar belakangi oleh ketidaktahuan masyarakatnya dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti yang dapat digunakan untuk mengatur stabilitas masyarakat. Atas dasar ini, Comte pada abad 19 melakukan instrumen penelitian sosial tentang masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri, dengan penelitian sosial yang didasarkan pada metode ilmiah inilah sosiologi lahir sebagai ilmu pengetahuan pada abad 19, dengan pendiri sekaligus pencipta namanya adalah Auguste Comte, sebagimana hal ini tertuang dalam buku berjudul Cours de Philosophie Positive.